PERILAKU PASANGAN USIA SUBUR DALAM KEPESERTAAN AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA DI MASYARAKAT BADUY

Authors

  • Omo Sutomo Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Banten

DOI:

https://doi.org/10.36743/medikes.v5i2.53

Keywords:

Akseptor Keluarga Berencana, Masyarakat Baduy

Abstract

Keluarga Berencana mempunyai kontribusi yang besar terhadap upaya penurunan angka kemantian ibu melahirkan, karena keluarga berencana secara langsung akan menurunkan “rate” wanita yang hamil dan melahirkan, dan sekaligus juga berkontribusi terhadap “ratio” kematian ibu. Data atau informasi yang berkaitan dengan penggunaan alat kontrasepsi oleh Pasangan Usia Subur  di masyarakat Baduy yang berlokasi di kabupaten Lebak dengan karakteristik budaya yang unik dan masih tertutup dalam banyak hal termasuk dalam hal kesehatan dan keluarga berencana belum teridentifikasi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang perilaku pasangan usia subur dalam kepesertaan sebagai akseptor keluarga berencana di masyarakat Baduy. Desain penelitian ini adalah peneltian kualitatif. Untuk memperoleh informasi yang diperlukan dilakukan wawancara mendalam terhadap enam orang informan kunci, dan sepuluh orang informan yakni ibu-ibu dalam katagori pasangan usia subur di wilayah suku Baduy. Data yang terkumpul diolah kemudian dilakukan analisis isi atau content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ditemukan ibu-ibu belum menjadi akseptor KB, pengetahuan informan tentang keluarga berencana masih sangat terbatas/rendah. Untuk memperoleh pelayanan kontrasepsi ibu-ibu memanfaatkan posyandu yang berada di hampir semua kampung. Jenis alat kontrasepsi yang digunakan sebagian besar pasangan usia subur mengunakan suntik. Pemerintah desa mendukung upaya program keluarga berencana di wilayah Baduy, dengan memberikan dukungan berupa penyedian tempat posyandu dan kader dalam membantu kegiatan posyandu. Kepada Puskesmas Cisimet perlu kiranya meningkatkan promosi kesehatan berupa pendidikan kesehatan/penyuluhan kesehatan yang dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi masyarakat dan melibatkan para tokoh masyarakat dan “Jaro” atau kepala desa dalam kagiatan yang berkaitan dengan upaya kesehatan dan keluarga berencana, sehingga informan secara bertahap memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku untuk menerima program keluarga berencana sesuai kebutuhannya

References

Green L.W, etal. 1980, Health Education Planning A Diagnosis Aprroach, California : Mayfield Publishing Company

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2009, Pembangunan Kesehatan dan Gizi di Indonesia : Overview dan Arah ke Depan-Background Study RPJMN 2010-2014

Kemenkes RI, 2015, Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019, Jakarta : Kemenkes RI.

Saifuddin, A.B, etal. 2008, Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo

Suratun, etal. 2008, Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta : Trans Info Media.

Notoatmodjo, S. 2010, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Jakarta : Rineka Cipta

Pendit, B.U, Wulandari. P, Hartato. H. 2006, Ragam Metode Kontrasepsi, Jakarta : Penerbit Buku Kedoteran, EGC

Downloads

Published

2018-11-30

How to Cite

Sutomo, O. (2018). PERILAKU PASANGAN USIA SUBUR DALAM KEPESERTAAN AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA DI MASYARAKAT BADUY. Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan), 5(2), 110–119. https://doi.org/10.36743/medikes.v5i2.53

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)