UJI DAYA HAMBAT AIR PERASAN BUAH PARE (MOMORDICA CHARANTIA L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN ESCHERICHIA COLI SECARA IN VITRO
DOI:
https://doi.org/10.36743/medikes.v4i2.81Keywords:
Air perasan buah pare (Momordica Charantia L.), bakteri staphylococcus aureus, escherichia coli secara in vitroAbstract
Sejak dulu, masyarakat Indonesia telah menggunakan tanaman obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi penyakit yang secara turun temurun diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Penggunaan obat tradisional dinilai lebih aman dan memiliki efek samping yang relatif kecil daripada obat modern.(2) Salah satu tanaman herbal yang digunakan sebagai obat tradisional adalah buah pare (Momordica charantia L.) yang lazimnya dijadikan sebagai makanan, namun saat ini telah banyak digunakan sebagai antihelmintik, antimalaria, dismenore, pengobatan untuk eksim, sakit tenggorokan, abses, dan penyakit infeksi.(3 Tujuan dari penelitian ini yaitu nntuk mengetahui daya hambat air perasan buah pare terhadap pertumbuhan bakteri S.aureus dan E.coli. dan menentukan nilai Uji Daya Hambat Minimum air perasan buah pare yang masih bisa menghambat pertumbuhan bakteri S.aureus dan E.coli.
Desain Penelitian menggunakan Eksperimental Laboratorium. Subyek penelitian adalah buah pare jenis lokal dan impor. Bakteri uji yang digunakan adalah S.aureus dan E.coli . Sampel : air perasan buah pare dengan konsentrasi 100%, 75%, 50%, dan 25% masing-masing sebanyak 5 ml. Waktu penelitian diperkirakan memerlukan 4 minggu.’ Hasil penelitian menunjukkan: Air perasan buah pare dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus tetapi tidak mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan E.coli, Air perasan buah pare (Momordica charantia L.) dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus dengan konsentrasi minimum 25% dalam waktu kontak 30 menit.
Setelah melakukan penelitian maka, beberapa rekomendasi saran yang dapat diajukan adalah Dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk pemeriksaan Ekstrak buah Pare dan dapat dilakukan penelitian dengan metode cakram.
References
2. Poorwo, Sumarmo. S, Soedarmo. 2012. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia.
3. Jawetz, dkk. 2007. Medical Microbiology, 23th Ed. (Diterjemahkan Oleh Hartanto Huriawati, dkk Dalam Judul Mikrobiologi Kedokteran) Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
4. Rinawati, Nanin. 2006. Jurnal Antibakteri Tumbuhan Majapahit terhadap Bakteri Vibrio alginolyticus. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh November.
5. Dalimartha, Setiawan. 2008. Atlas Tumbuhan Indonesia Jilid 5. Jakarta : Pustaka Bunda.
6. Purwandhono, Azham, dkk. 2012. Jurnal Peran Ekstrak Buah Pare terhadap Regenerasi Sel Endotel Pembuluh Darah pada Obesitas Studi pada Tikus Wistar Jantan dengan Diet Atherogenik. Jember : Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
7. Rizki, Farah. 2013. The Miracle of Vegetables. Jakarta : Agromedia Pustaka.
8. Rukmana, Rahmat. 2006. Budi Daya Pare. Yogyakarta: Kanisius.
9. Sarin, R. 2005. Useful Metabolites from Plant Tissues Cultures. Biotechnologi. Vol. 4 (2) : 79-93
10. Oktaviana, Rifka. 2012. Jurnal Uji Banding Efektivitas Ekstrak Buah Pare Belut (Trichosanthes anguina L.) dengan Zinc Pyrithione 1% Terhadap Pertumbuhan Pityrosporum ovale pada Penderita Berketombe. Semarang : Fakultas Kedokteran UNDIP.
11. Khomsan, Ali. 2009. Rahasia Sehat dengan Makanan Berkhasiat. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
12. Adimunca, Cornelis. Olwin, Nainggolan. 2009. Efek Buah Pare tehadap Profil Lemak Serum Tikus Putih Jantan Strain Wistar Derived LMR. Cermin Dunia Kedokteran. Vol. 36 (2) : 97.
13. Subahar, Tati, SS. 2004. Khasiat & Manfaat Pare Si Pahit Pembasmi Penyakit. Jakarta : Agromedia Pustaka.
14. Kusuma, Sri Agung Fitri. 2009. Staphylococcus aureus. Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran. http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/upload/2011/09/pustaka_unpad_Staphylococcus.pdf. Diunduh Tanggal 06 Januari 2015 Pukul 11:09 pm.
15. http://digilib.unimus.ac.id/files/jtptunimus-gdl-sailifiroh-6928-3-babii.pdf Diunduh Tanggal 06 Januari 2015 Pukul 09:16 pm.
16. Purnamasari, Devi. 2013. Uji Daya Hambat Air Perasan Buah Nanas (Ananas conosus) terhadap Staphylococcus aureus Secara In Vitro. Tangerang : Politeknik Kesehatan Kemenkes Banten.
17. Staf Pengajar FKUI.. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : Binarupa Aksara.
18. Irianto, Koes. 2014. Bakteriologi Medis, Mikologi Medis, & Virologi Medis (Medical Bacteriology, Medical Micology, Medical Virologi). Bandung : Alfabeta.
19. Pelczaar, Michael, J. E.C.S Chan. 2009. Dasar-dasar Mikrobiologi.Jakarta : UI-Press.
20. Pratiwi, Sylvia. T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta : Erlangga.
21. http://elib.unikom.ac.id/download.php. Diunduh Tanggal 01 Maret 2015 Pukul 10:20 am.
22. http://buahku.files.wordpress.com/2010/09/buahpare4.jpg. Diunduh Tanggal 01 Maret 2015 Pukul 10:41 am
23. http://taniasri.com/img.thicbox. Diunduh Tanggal 01 Maret 2015 Pukul 11:13 am.
24. http://www.bagikisah.com/images/uploads/pare.jpg. Diunduh Tanggal 01 Maret 2015 Pukul 11:48 am.
25. Mukti, Damar. 2012. Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Pare (Momordica charantia L) Terhadap Streptococcus mutans Penyebab Karies Gigi. Bogor : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan.
26. Gunawan, I. W. A. 2009. Potensi Buah Pare (Momordica charantia L.) sebagai Antibakteri Salmonella thypimurium. Denpasar: Universitas Mahasaraswati
27. Instalasi Penelitian & Pengkajian Teknologi Pertanian DKI Jakarta.1996 Usaha Tani Tanaman Pare. Jakarta : Instalasi Penelitian & Pengkajian Teknologi Pertanian DKI Jakarta.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.