UJI KONSENTRASI BUNUH MINIMAL (KBM) INFUSUM DAN AIR PERASAAN DAUN BINAHONG (ANREDERA CORDIFOLIA) TERHADAP BAKTERI SALMONELLA TYPHI DAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS SECARA IN-VITRO

Authors

  • Wawan Sofwan Zaini Poltekkes Kemenkes Banten
  • Nining Kurniati Poltekkes Kemenkes Banten
  • Arief Fadillah Poltekkes Kemenkes Banten

DOI:

https://doi.org/10.36743/medikes.v5i1.49

Keywords:

Daun Binahong (Anredera Cordifolia), Bakteri Salmonella Typhi, Staphylococcus Aureus

Abstract

Daun binahong (A.cordifolia) merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang memiliki banyak manfaat, di antaranya sebagai obat batuk, diabetes, sesak nafas, luka bakar, luka pasca operasi, disentri, radang ginjal, radang usus, jerawat, gusi berdarah, melancarkan haid, penambah nafsu makan, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Daun binahong mengandung berbagai macam zat aktif, yaitu alkaloid, saponin, flavonoid dan polifenol yang memiliki daya antibakteri. Di Indonesia penyakit infeksi oleh bakteri masih menjadi masalah kesehatan, maka perlu dikembangkan suatu bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai alterbatif pengobatan, salah satunya adalah daun binahong. Penggunaan daun binahong di masyarakat untuk pengobatan sudah lama digunakan, namun perlu dilakukan penelitian secara ilmiah untuk menunjukkan khasiat dan dosis yang tepat. Dicoba dilakukan penelitian efektivitas antibakteri dari infusum dan air perasan daun binahong terhadap bakteri Salmonella typhi dan Staphylococcus aureus secara in-vitro dengan menentukan konsentrasi bunuh minimal dengan variasi waktu kontak menggunakan metode serial dilution. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) di mana dilakukan perlakuan  pada bakteri uji dengan variasi  konsentrasi dan waktu kontak infusum dan air perasan daun binahong. Untuk kontrol negatif menggunakan aquades steril (0%) dan sebagai pembanding digunakan tetrasiklin dan khloramfenikol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infusum daun binahong dengan konsentrasi 60% dengan waktu kontak 60 menit memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan S.typhi dan pada konsentrasi 80% dengan waktu kontak 180 menit terhadap S.aureus. Sedangkan Air perasan daun binahong dengan konsentrasi 100% dengan waktu kontak 90 menit memiliki daya hambat terhadap S.typhi, dan  konsentrasi 100% dengan waktu kontak 60 menit terhadap S.aureus

References

1. Prayudi Y. Warta Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. 2009.h.6.
2. Tomayahu, Rahma. Identifikasi Senyawa Aktif dan Uji Toksisitas Ekstrak Daun Binahong ( anredera cordifolia ten. Steenis) Dengan Metode brine shrimp lethality test (bslt). Gorontalo : Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Gorontalo. 2014
3. Sabir, A. In Vitro Antibacterial Activity Of Flavonoids Trigona Sp Propolis Against Streptococcus mutans. Terdapat pada http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/ DENTJ-38-3-08.pdf. Di akses pada bulan Maret 2017
4. Jawetz, Melnick, dan Adelberg, Mikrobiologi Kedokteran, Penerbit Salemba Medika, Jakarta, 2005.
5. Rochani, N., Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen) Terhadap Candida albicans Serta Skrinning Fitokimianya, Skripsi, Universitas Muhammadiyah, Surakarta, 2009
6. Sulistyani S. Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Daun Binahong (Anredera Cordifolia Steenis) Terhadap Kadar Alt (Alanin Aminotransferase) pada Tikus Jantan Galur Wistar (Rattus Norvegicus) yang Di Induksi dengan Parasetamol. Kedok Journal. 2013. h.3
7. Rahmawati, Lin., Enny, F. Dewi, K. Isolasi, Identifikasi dan Uji Antioksidan Senyawa Flavonoid Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis). Semarang. Universitas Diponegoro, 2007
8. Davis WW, Stout TR. Disc Plate Method Of Microbiology Antibiotic Assay. Microbiology Edisi 2. Jakarta 1971; 22(4): 659-65.
9. Paju, Niswah. Yamlean, V.Y. Paulina., Kojong, Novel. Uji Efektivitas Salep Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus) yang Terinfeksi Bakteri Staphylococcus aureus. 1(2): 2302-2493. 2013.
10. Murdianto, Agus Ria., Enny, F. Dewi, K. Isolasi, Identifikasi Serta Uji Aktivitas Antibakteri Senyawa Golongan Triterpenoid Dari Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steen) Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Universitas Diponegoro Semarang, 2009.
11. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional, Jakarta;2013
12. Manoi, F. Binahong (Andera cordifolia)(Ten) steenis sebagai Obat.Jurnal Warta penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri.Volume 15 Nomor 1:3. 2009.
13. Ainurrochma, A., Evie, R., Lisa, L. Efektivitas Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia) terhadap Penghambatan Pertumbuhan Bakteri Shigella flexneri dengan Metode Sumuran. 3(2): 233-237. 2013.
14. Saputra S. Pengaruh Ekstrak Daun Binahong (Anredera Cordifolia Steenis) Terhadap Pertumbuhan Salmonella Typhi. Journal. 2008. h.1

Downloads

Published

2018-04-30

How to Cite

Zaini, W. S., Kurniati, N., & Fadillah, A. (2018). UJI KONSENTRASI BUNUH MINIMAL (KBM) INFUSUM DAN AIR PERASAAN DAUN BINAHONG (ANREDERA CORDIFOLIA) TERHADAP BAKTERI SALMONELLA TYPHI DAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS SECARA IN-VITRO. Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan), 5(1), 83–89. https://doi.org/10.36743/medikes.v5i1.49

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)