IDENTIFIKASI CEMARAN ESCHERICHIA COLI PADA DAGING AYAM DARI PASAR TRADISIONAL DAN SUPERMARKET DI KOTA TANGERANG TAHUN 2015
DOI:
https://doi.org/10.36743/medikes.v3i2.105Keywords:
Escherichia coli, Daging ayam, Pasar Tradisional, Identifikasi, CemaranAbstract
Perkembangan perekonomian dewasa ini makin meningkat, sehingga permintaan bahan pangan yang bernilai gizi tinggi juga makin meningkat. Daging ayam merupakan salah satu bahan makanan yang cukup popular di masyarakat, juga sebagai sumber protein hewani yang baik dan mempunyai banyak kelebihan. Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Syukur Irwanto mengatakan, konsumsi nasional akan daging ayam tahun 2014 sebesar 8 kg per kapita per hari. Sementara produksi daging ayam dapat mencukupi hingga 15 kg per kapita per tahun. Kerusakan karkas selama pemotongan ayam mencapai 10-20%. Kerusakan terbesar (90%) disebabkan karena adanya memar-memar yang terjadi 1-13 jam sebelum pemotongan dan 38% terdapat pada bagian dada dan paha, sehingga bakteri lebih mudah mengkontaminasi daging ayam bagian dada dan paha. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Angka Lempeng Total dengan mengambil 4 sampel ayam di 2 lokasi supermarket dan 2 lokasi pasar tradisional. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat cemaran pada 1 sampel daging ayam yang bersal dari pasar tradisional sedangkan sampel daging ayam di supermarket tidak tercemar bakteri E. coli dan sampel daging ayam di supermarket memenuhi persyaratan SNI untuk pemeriksaan Angka Lempeng Total bakteri E.coli. Sedangkan untuk sampel daging ayam dari pasar tradisional salah satunya tidak memenuhi syarat SNI Angka lempeng total bakteri E.coli. Setelah melakukan penelitian maka, beberapa rekomendasi saran yang dapat diajukan adalah Dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk pemeriksaan seluruh parameter terhadap daging ayam sesuai dengan SNI agar didapatkan kesimpulan apakah daging ayam tersebut layak dikonsumsi atau tidak. Dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan memeriksa air untuk pengolahan daging ayam.
References
2. Survei Sosial Ekonomi Nasional, 2010 – 2014.
3. Bonang, Gerard & Enggar S. Koeswardono. 1982. Mikrobiologi Kedokteran untuk Laboratorium dan Klinik. Jakarta: PT. Gramedia.
4. Lay, Bibiana. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
5. Staf Pengajar FKUI. 1994. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Binarupa Aksara.
6. Moeliono AM. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka Jakarta.
7. Murray, Patrick R,. 2002. Manual of Clinical Microbiology (9th edition) Washington D.C: ASM PRESS.
8. SNI No. 01-6366-2000
9. Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
10. BPOM. 2008. Pengujian Mikrobiologi Pangan. http://www.pilciran-rakyat.com.
Diakses tanggal 17 Oktober 2015.
11. BPOM RI. 2006. Metode Analisis Mikrobiologi Suplemen 2000. Pusat Pengujian
Obat Dan Makanan Badan Pengawasan Obat Dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.
12. Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet dan M. Wooton. 1987. Ilmu Pangan (Terjemahan dari Bahasa Inggris oleh H. Purnomo dan Adiono). Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
13. Anonim. 2008. Eschericia coli. http://id.wikipedia.org/wiki/Eschericia coli. Diakses tanggal 17 Juni 2011.
14. Hariyadi RD. 2005. Bakteri Indikator Sanitasi dan Keamanan Air Minum. http://web.ipb.ac.id/~tpg/de/pubde_fdsf_bctrindktr.php. Diakses tanggal 23 Oktober.
15. Brooks G.F, J.S. Butel, S.A. Morse. 2005. Medical Microbiology. McGraw-Hills Companies Inc.
16. Firmansyah, B. 2010. Media Selektif dan Media Diferensial. http://cacingbusuk.blogspot.com/2010/05/media-selektif-dan-media differensial.html . Diakses tanggal 23 Oktober 2015.
17. Cappuccino, J.G., dan N. Sherman. 2008. Mikrobiology : A Laboratory Manual: The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc. California.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.