ANALISIS PENERAPAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR) PADA PUSKESMAS PKPR DI KABUPATEN LEBAK TAHUN 2016
DOI:
https://doi.org/10.36743/medikes.v4i1.67Keywords:
Remaja, Puskesmas, PKPRAbstract
Kelompok remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun. Kelompok ini di Indonesia memiliki proporsi kurang lebih 1/5 dari jumlah seluruh penduduk. Jumlah ini sesuai dengan proporsi remaja di dunia dimana jumlah remaja diperkirakan 1,2 miliar atau sekitar 1/5 dari jumlah penduduk dunia (WHO,2003). Melihat jumlahnya yang sangat besar, maka remaja sebagai generasi penerus bangsa perlu dipersiapkan menjadi manusia yang sehat secara jasmani, rohani, mental dan spiritual. Puskesmas sebagai pusat layanan kesehatan terbawah dan terdekat dengan masyarakat memiliki andil yang cukup penting dalam optimalisasi Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di puskesmas. Pelayanan Kesehatan Peduli remaja di kabupaten Lebak telah dilaksanakan di 5 (lima) Puskesmas,yang aktif melaksanakan program PKPR ada tiga puskesmas, namun sejauhmana penerapan standar nasional layanan PKPR di 3 (tiga) puskesmas ini belum diketahui. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis sejauhmana penerapan Standar Nasional PKPR pada puskesmas PKPR di kabupaten Lebak tahun 2016
Metodelogi penelitian ini dengan menggunakan desain “Cross sectional”. Populasi penelitian adalah seluruh pimpinan puskesmas, pengelola program PKPR di puskesmas, petugas pendukung dan remaja yang memanfaatkan layanan PKPR di masing-masing puskesmas. Sampel penelitian ini sama dengan populasi. Lokasi penelitian dilakukan di 3 (tiga) Puskesmas yang melaksanakan kegiatan PKPR yaitu; puskesmas Rangkasbitung, Cibadak, dan Cipanas. Kegiatan Penelitian dilaksanakan sejak bulan Agustus sampai dengan Desember tahun 2016
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencapaian standar SN-PKPR di tiga puskesmas yaitu; puskesmas Cibadak 53%, Rangkasbitung 50%, dan Cipanas 37%). Ketiga puskesmas tingkat pemenuhan Standar SN-PKPR masih minimal (<60%) atau garis merah. angka pencapaian standar SDM tertinggi 72% terendah43%. angka capaian fasilitas tertinggi 76% dan terndah 62%. angka capaian remaja tertinggi 50%, terendah 10%, angka capaian jejaring tertinggi 33% terendah 11%, angka capaian manajemen kesehatan tertinggi 33% terendah 7%.
Mengingat secara keseluruhan pencapaian SN-PKPR di tiga puskesmas masih rendah, untuk itu disarankan perlu disusun rencana aksi (workplan), agar pelaksanaan kegitan PKPR di puskesmas dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dukungan dari Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas dan institusi terkait lainnya sangat diperlukan dalam mendukung kegiatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR ) di puskesmas Rangkasbitung, Cibadak, Cipanas kabubaten Lebak.
References
Depkes RI, Pedoman Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di Puskesmas, Jakarta tahun 2005
Depkes RI, Pedoman perencanaan program kesehatan remaja bagi Tim Kabupaten Kota , Jakarta tahun 2005
Depkes RI, UNPFA, Deklarasi dan kerangka aksi Beijing bidang kritis” Perempuan dan Kesehatan serta program tindaklanjutnya, Jakarta 2005
Depkes RI, UNPFA, Keluarga Berencana, Kesehatan reproduksi, gender dan pembangunan kependudukan, Jakarta 2006
Kemenkes RI, Pedoman Standar Nasional Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR), Jakarta tahun 2014
Manuaba, Ida ayu chandra, Memahami Kesehatan Reproduksi wanita, cetakan 2, ECG Jakarta
Notoatmodjo Soekidjo, Metodelogi Penelitian kesehatan, Rineka Cipta Jakarta tahun 2010
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.