UJI DAYA HAMBAT AIR PERASAN DAUN KATUK TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STREPTOCOCCUS PYOGENES SECARA INVITRO
DOI:
https://doi.org/10.36743/medikes.v2i1.144Keywords:
Daun katuk, Streptococcus pyogenes,Abstract
Penggunaan tanaman obat didasarkan pada kepercayaan dan pengalaman yang diturunkan dari generasi ke generasi yang bersifat pengetahuan tradisional. Daun katuk (Sauropus androgunus) merupakan salah satu tanaman obat yang bersifat sebagai antikuman dan antiprotozoa karena mengandung zat aktif diantaranya flavonoid dan tanin. Telah dilakukan penelitian mengenai daya hambat air perasan daun katuk (Sauropus androgunus) terhadap bakteri Streptococcus pyogenes dengan variasi konsentrasi dan waktu kontak tertentu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berapa konsentrasi terendah air perasan daun katuk dalam menghambat Streptococcus pyogenes. Metode dalam penelitian ini adalah dilusi, yaitu variasi konsentrasi air perasan daun katuk sebanyak 5 mL dikontakkan dengan strain murni Streptococcus pyogenes sebanyak 0,1 mL dengan kerapatan 1,5x108/mL dengan variasi waktu kontak yang berbeda kemudian digores pada media Agar Darah (AD). Pengamatan dilakukan dengan melihat ada tidaknya pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes pada media AD. Uji penelitian menggunakan air perasan daun katuk dengan variasi konsentrasi 25%,50%, 75%, dan 100% dengan waktu kontak 30, 60 dan 90 menit. Hasil Uji Penelitian pada air perasan daun katuk adalah hasilnya tidak dapat menghambat bakteri Streptococcus pyogenes pada konsentrasi 25%,50%, 75%, dan 100% dengan waktu kontak 30, 60 dan 90 menit. Berdasarkan hal tersebut, maka uji penelitian menggunakan air perasan daun katuk dengan variasi konsentrasi 25%,50%, 75%, dan 100% dengan waktu kontak 30, 60 dan 90 menit. Kesimpulan penelitian ini adah air perasan daun katuk tidak menghambat Streptococcus pyogenes.
References
2. Sunar Prasetyono, Dwi. 2012. A-Z Daftar Tanaman Obat Ampuh di Sekitar Kita. Yogyakarta : Flash Books
3. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-fajarermaw-6200-3-babii.pdf diunduh pada tanggal 3 januari 2015
4. https://uripsantoso.wordpress.com/2009/08/24/manfaat-daun-katuk-bagi-kesehatan-manusia-dan-produktivitas-ternak/
5. Mulyani Dwi Esty,2009. Streptococcus pyogenes.Universitas Muhammadiyah Semarang.
6. http://digilib.unimus.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jtptunimus-gdl-estidwimul-5311&PHPSESSID=1e67af6fa4bdd962b254ed311c991538 diunduh Pada tanggal 3 januari 2015
7. https://khasiatbuah.com/daunkatuk.htm, Khasiat Daun Katuk. Diunduh pada tanggal 6 januari 2015.
8. http://blog-edhie-noegrohoo.blogspot.com/2012/07/tanaman-katuk-sauropus-androgynus.html http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24574/4/Chapter%20II.pdf. Morfologi daun katuk Diunduh pada tanggal 6 januari 2015.
9. Irianto, Koes. 2014. Bakteriologi Medis, Mikologi Medis, & Virologi Medis (Medical Bacteriology, Medical Micology, Medical Virologi). Bandung : Alfabeta.
10. https://mikrobia.files.wordpress.com/2008/05/anggun-aji-mukti-078114105.pdf diunduh pada tanggal 15 januari 2015.
11. Jawetz, dkk. 2007. Medical Microbiology, 23th Ed. (Diterjemahkan Oleh Hartanto Huriawati, dkk Dalam Judul Mikrobiologi Kedokteran) Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
12. http://e-journal.uajy.ac.id/1253/3/2BL01090.pdf. Diunduh pada tanggal 06 januari 2015.
13. http://id.wikipedia.org/wiki/Streptococcus_pyogenes, enzim dan toksik Streptococcus pyogenes.
14. Purnamasari, Devi. 2013. Uji Daya Hambat Air Perasan Buah Nanas (Ananas conosus) terhadap Staphylococcus aureus Secara In Vitro. Tangerang : Politeknik Kesehatan Kemenkes Banten.
15. Pelczaar, Michael, J. E.C.S Chan. 2009. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI-Press.
16. Pratiwi, Sylvia. T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta : Erlangga.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.