STUDI VEKTOR MALARIA DI DESA EMPARU DAN MANGAT BARU KECAMATAN DEDAI KABUPATEN SINTANG PROPINSI KALIMANTAN BARAT

Authors

  • Cecep Dani Sucipto Poltekkes Kemenkes Banten

DOI:

https://doi.org/10.36743/medikes.v1i2.131

Keywords:

Nyamuk, Vektor, Malaria

Abstract

Kabupaten Sintang  Kalimantan Barat merupakan daerah endemis malaria, salah satu kecamatan adalah Dedai dengan angka AMI/API 3 tahun terakhir (2008 = 1346/336, 2009 = 1230/324, 2010 = 485/348) dan data klinis berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium di Puskesmas Emparu parasit yang ditemukan adalah Plasmodium falciparum. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran bionomik vektor malaria di Desa Emparu dan Desa Mangat Baru Kecamatan Dedai Kabupaten Sintang tahun 2012. Jenis penelitian eksploratif deskriptif dengan desain penelitian adalah studi potong lintang (crossectional) , dengan observasi. Penelitian dilakukan dengan penangkapan nyamuk Anopheles dewasa, koleksi larva dan observasi jenis-jenis perairan sebagai habitat perkembang-biakan Anopheles. survei fauna nyamuk Anopheles sp , dan kesenangan hingap istirahat di dalam rumah. Pengumpulan data dilakukan untuk mengumpulkan semua data hasil survey. Semua data yang telah terkumpul diolah. Data dianalisa secara deskriptif selanjutnya semua nyamuk Anopheles sp dewasa yang tertangkap diidentifikasi berdasarkan O’Connor dan Arwati. Spesies yang dominan di desa Emparu adalah jenis An. hyrcanus  dan An. barbirostris. Spesies yang dominan di desa Mangat Baru adalah jenis An. Barbirostris. Kepadatan rata-rata nyamuk menggigit per orang per malam di desa Mangat Baru sebesar 1,2 angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan umpan orang luar sebesar 0.296. Kepadatan rata-rata nyamuk menggigit per orang per malam di desa Emparu sebesar 2.074 angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan umpan orang luar sebesar 1.333. Upaya pengendalian di fokuskan pada tempat perindukan dengan cara biologi, yaitu penanaman ikan predator. Upaya menghindari kontak antara nyamuk vektor dengan orang dengan pemakaian kelambu berinsektisida, serta menggunakan reflens saat melakukan penydapan getah karet. Melakukan penurugan pada kubangan bekas ban kendaraan yang rentan di jadikan tempat breeding jentik Anopheles.

References

Atasti, Lely. 1998. Beberapa Aspek Bionomik Nyamuk Anopheles Dalam Rangka Perencanaan Pengendalian Vektor Malaria di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo. Tesis (tidak dipublikasikan).

Babba, dkk. 2006. Faktor-faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Malaria (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Hamadi Kota Jayapura). www.pdffactory.com (online). Diakses 13 Agustus 2010.

Barodji. 1983. Pengaruh Ternak yang Di kandang dalam Rumah terhadap Jumlah VektorMalaria An. aconitus yang Menggigit Orang dan Sembunyi di Dalam Rumah di Daerah Pedesaan di Jawa Tengah, Laporan Penelitian Puslit Ekologi, Balitbangkes. Jakarta. www.pdffactory.com (online). Diakses 13 Agustus 2010.

---------. 1993. Survei Jentik Anopheles Pada Habitat Sungai Di Kecamatan Kokap. www.google.com. (online) Diakses tanggal 6 Juni 2010.

Center for Health and Human Nutrition (CH2N). 2001. Faktor Risiko dan Alternatif Intervensi Penanggulangan Penyakit Malaria di Daerah Endemis malaria, di Propinsi Jawa Tengah. Pusat studi Kes dan Gizi manusia, Fakultas Kedokteran, UGM, Yogyakarta. www.pdffactory.com (online). Diakses 13 Agustus 2010.

Dahlan, Saepudin. 2007. Statistika Untuk Kesehatan dan Kedokteran. PT Mahakan Beta Farma : Jakarta.
Departemen Kesehatan, RI. 1983. Entomologi Malaria. Departemen Kesehatan RI : Jakarta

--------------------------------. 1993. Entomologi. Departemen Kesehatan RI : Jakarta

Departemen Kesehatan RI. 2003. Modul Parasitologi Malaria. Dirjen PPM & PL. Departemen Kesehatan RI : Jakarta.

--------------------------------. 2005. Survei Entomologi Malaria. Dirjen P2M PLP: Departemen Kesehatan RI : Jakarta.

--------------------------------. 2007. Pedoman Teknis Epidemiologi Malaria. Dirjen PP & PL, Dit P2B2: Jakarta.

--------------------------------. 2008. Profil Departemen Kesehatan RI 2008 www.depkes.go.id . (online). Diakses tanggal 10 Juni 2010.

Dinkes Provinsi Kalimantan Barat. 2007. Data P2-PL Malaria. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat: Pontianak.

-------------------------------------------. 2008. Data P2-PL Malaria. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat: Pontianak.

-------------------------------------------. 2009. Data P2-PL Malaria. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat: Pontianak.

Gambiro. 1998. Laporan Penelitian Analitik Studi Beberapa faktor yang Berpengaruh terhadap Kejadian Malaria di Puskesmas Mayong I Jepara, UGM Yogyakarta. www.pdffactory.com (online). Diakses 13 Agustus 2010.

Hadi, Akmal. 1996. Vector Borne Disease. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia : Depok

Hiswani. 2005. Gambaran Penyakit dan Vektor Malaria di Indonesia. www.fkm_hiswani11@yahoo.com. (online). Diakses tanggal 6 Juni 2010.
Budiasih, H. 1993. Beberapa Aspek Ekologi Tempat Perindukan An. sundaicus Rodenwalt Dalam Kaitannya dengan Epidemiologi Malaria di Desa Labuan Lombok. Thesis. Program Pasca Sarjana IPB. Bogor.

Astal, dkk. 2001. Fauna Nyamuk Anopheles Pada Beberapa Tempat di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah dan Peranannya Dalam Penularan Penyakit Malaria. Media Penelitian dan pengembangan Kesehatan Volume XI Nomor 2. DEPKES RI. Jakarta.

O’connor & Soepanto. 1979. Kunci Bergambar untuk Anopheles Betina dari Indonesia. Dit.Jen.P3M, DEPKES. Jakarta.

Rao, T.R. 1981. The Anopheline Of India. Indian Council Of Medical Research. New Delhi. India

Sucipto, Cecep, 2011, Vektor Penyakit Tropis, Gosyen Publishing, Yogyakarta.

Sukowati, dkk. 2001. Penelitian Bioekologi Vektor Di Daerah Pantai Pedalaman Di Jawa Timur. Laporan Penelitian PUSLIT Ekologi Kesehatan. DEPKES RI.Jakarta

SLPV Jawa Barat. 1999. Prakiraan Situasi Malaria Pasca Penyodetan Aliran Sungai Citanduy Di Desa Pamotan Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis. Kanwil DepKes. Jawa Barat.

Suwasono, Hadi. 1993. Ekologi dan Perilaku serta Beberapa faktor Pendukung timbulnya Nyamuk An. Balabacensis di Jawa Tengah. Laporan penelitian.DEPKES RI.

WHO. 1992. Entomological Field Techniques For malaria Control, Part I, Learner’s Guide. Geneva.

Downloads

Published

2014-11-30

How to Cite

Sucipto, C. D. (2014). STUDI VEKTOR MALARIA DI DESA EMPARU DAN MANGAT BARU KECAMATAN DEDAI KABUPATEN SINTANG PROPINSI KALIMANTAN BARAT. Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan), 1(2), 95–106. https://doi.org/10.36743/medikes.v1i2.131

Issue

Section

Articles