ANALISIS EPIDEMIOLOGIA PENYAKIT DEMEM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KABUPATEN LEBAK 2011 – 2013

Authors

  • Ahmad Ahmad Poltekkes Kemenkes Banten

DOI:

https://doi.org/10.36743/medikes.v2i1.142

Keywords:

Penyakit Epidemiologi, Demam Berdarah

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, karena jumlah penderitanya semakin meningkat dan wilayah terjangkitnya semakin meluas. Sejak  Kasus demam berdarah dengue, pertama kali ditemukan di Jakarta dan Surabaya pada tahun 1968, sampai saat ini penyakit DBD di Indonesia belum sepenuhnya dapat dikendalikan. Jumlah korban dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan seiring dengan meluasnya daerah terjangkit yang hampir menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Keadaan yang sama juga terjadi di wilayah Propinsi Banten , termasuk di kabupaten Lebak data DBD pada tahun 2013 berjumlah 249 kasus kasus dan  5 kematian. Secara epidemiologis faktor risiko yang menjadi penyebab kejadian dimaksud sampai saat ini belum teranalisis secara baik

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran epidemiologis penyakit demam berdarah dengue di Kabupaten Lebak tahun 2011 – 2013.Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah crossectional study. Penelitian ini menggunakan data sekunder tentang kejadian penyakit demam berdarah dengue yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak selama tahun 2011 – 2013.

Hasil penelitian menunjukkan Kasus penyakit demam berdarah selama tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Lebak sebanyak 648 kasus. Proporsi kejadian penyakit demam berdarah di Kabupaten Lebak tahun 2011 – 2013 relatif sama antara laki – laki dengan perempuan masing – masing 49.1 % dan 50,9 % , dengan usia  terendah berusia 1 tahun dan tertinggi berusia 84 tahun. Penyakit demam berdarah rata – rata menyerang usia produktif setiap tahunnya dengan rentang usia antara 21 sampai 26 tahun. Penderita demam berdarah, sebagian besar (60 %)  tinggal di daerah perkotaan, sementara sebagaian kecil lainnya tinggal di pedesaan.  Penyakit ini sebagian besar menyerang penduduk di tiga kecamatan, sementara sebagian kecil lainnya tersebar di 25 kecamatan lainnya di Kabupaten Lebak.Penyakit demam berdarah di beberapa tempat di Kabupaten Lebak sudah termasuk penyakit endemic, karena penyakit ini selalu ditemukan setiap bulannya.Penyakit ini cenderung meningkat pada bulan Desember sampai dengan Pebruari setiap tahunnya. Rata – rata kematian akibat penyakit demam berdarah di Kabupaten Lebak dalam tiga tahun terakhir sebanyak 2 %, yang berarti setiap 100 penderita demam berdarah akan terjadi kematian 2 orang.

Perlunya petugas kesehatan memberikan penyuluhan tentang pencegahan dan pengendalian penyakit demam berdarah kepada masyarakat khususnya di wilayah perkotaan Kabupaten Lebak mengingat penyakit ini sebagian besar diderita oleh masyarakat perkotaan Kabupaten Lebak. Selain itu, Keluarga dapat mengenali penyakit demam berdarah lebih dini, sehingga penangan penyakit ini semakin baik dan tingkat kematian akibat penyakit demam berdarah dapat ditekan.

References

Bhisma Murti, Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi, Gajahmada University Press, Jogjakarta, 2005

Departemen Kesehatan RI – WHO, Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue, Jakarta 2003

Departemen Kesehatan RI, Modul Surveilans, Jakarta 2004

Departemen kesehatan RI, Pedoman Umum Kegiatan Surveilans, Jakarta 2000

James Chin, Manual Pemberantasan Penyakit Menular, Infomedika, Jakarta, 2009

Kementerian Kesehatan RI, Modul Pelatihan Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue, Jakarta, 2011

Downloads

Published

2015-04-30

How to Cite

Ahmad, A. (2015). ANALISIS EPIDEMIOLOGIA PENYAKIT DEMEM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KABUPATEN LEBAK 2011 – 2013. Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan), 2(1), 73–85. https://doi.org/10.36743/medikes.v2i1.142

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>