HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI PUSKESMAS TANJUNG KARANG MATARAM

Authors

  • Nurul auliya kamila Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

DOI:

https://doi.org/10.36743/medikes.v8i1.263

Keywords:

Abortus, Anemia, Kehamilan

Abstract

Salah satu penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan berupa komplikasi yang disebabkan oleh abortus. Abortus dapat menyebabkan komplikasi yang mengarah pada kematian ibu. Ada beberapa faktor penyebab abortus yaitu : faktor ibu, antara lain usia, paritas, riwayat abortus, jarak kelahiran, usia kehamilan, tingkat Pendidikan, pekerjaan dan anemia. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di Puskesmas Tanjung Karang pada tahun 2019 menunjukkan bahwa jumlah ibu hamil mencapai 1716 orang, dimana yang mengalami anemia sebanyak 425  orang (24,76%) sedangkan yang mengalami abortus sebanyak 311 orang (18,12%). Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan anemia pada ibu hamil dengan kejadian abortus di Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2019. Rancangan penelitian survey analitik dengan pendekatan waktu cross sectional. Populasinya adalah seluruh ibu hamil yang datang berkunjung ke Puskesmas Tanjung Karang dari bulan Januari-Desember 2019 dan tercatat dalam register dengan jumlah 1287 orang. Teknik pengambilan sampelnya adalah sistematik random sampling sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak 93 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat bantu register dan KIA/KMS . Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa abortus lebih banyak terjadi pada ibu yang mengalami anemia sebanyak 53 orang (57,0%) dibandingkan yang tidak mengalami anemia sebanyak 40 orang (43,0%), ini berarti adanya hubungan antara anemia pada ibu hamil dengan kejadian abortus di Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2019 dengan p value sebesar 0,017. Disarankan kepada petugas kesehatan agar lebih meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya dalam mendeteksi faktor pada kejadian abortus serta dapat menangani pasien secara cepat dan tepat sesuai dengan diagnosa pasien

 

References

1.Baharuddin, M., Amelia, D., Suhowatsky, S., Kusuma, A., Suhargono, M. H., & Eng, B. (2019). Maternal death reviews: A retrospective case series of 90 hospital‐based maternal deaths in 11 hospitals in Indonesia. International Journal of Gynecology & Obstetrics, 144, 59-64. doi: 10.1002/ijgo.12736
2.Statistik, B. P. (2013). Indeks Pembangunan Manusia 2012. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik.
3.Statistik, B. P. (2017). Laporan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) Tahun 2015.
4.Provinsi NTB, D. K. (2017). Provil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2017.
5.Vural, T., Toz, E., Ozcan, A., Biler, A., Ileri, A., & Inan, A. H. (2016). Can anemia predict perinatal outcomes in different stages of pregnancy?. Pakistan journal of medical sciences, 32(6), 1354. doi: 10.12669/pjms.326.11199
6.Smith, C., Teng, F., Branch, E., Chu, S., & Joseph, K. S. (2019). Maternal and perinatal morbidity and mortality associated with anemia in pregnancy. Obstetrics and gynecology, 134(6), 1234. doi: 10.1097/AOG.0000000000003557
7.AS, A. M. (2016). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejdian Abortus Inkomplit di Ruang Kebidanan RSUD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi. Jurnal Kesehatan, 7(1), 17-25. doi: 10.26630/jk.v7i1.114
8.Amini, A., Pamungkas, C. E., & Harahap, A. P. H. P. (2018). Usia Ibu dan Paritas sebagai Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Ampenan. Midwifery Journal, 3(2), 108-113. doi: 10.31764/mj.v3i2.506
9.Akbar, A. (2019). Faktor Penyebab Abortus di Indonesia Tahun 2010-2019: Studi Meta Analisis. JURNAL BIOMEDIK: JBM, 11(3). doi: 10.35790/jbm.11.3.2019.26660
10.Prawirohardjo, S. (2009). Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo.
11.Tarwoto, W. (2007). Anemia Pada Ibu Hamil Konsep Dan Penatalaksanaan. Jakarta: Trans Info Jakarta.
12.Arisman, M. B. (2009). Buku Ajar Ilmu Gizi: Keracunan Makanan. Jakarta: EGC. Hal, 93.
13.Irayani, F. (2016). Analisis Hubungan Anemia pada Kehamilan dengan Kejadian Abortus di RSUD Demang Sepulau Raya Kabupaten Lampung Tengah. Jurnal Kesehatan, 6(2). doi: 10.26630/jk.v6i2.105
14.Achebe, M. M., & Gafter-Gvili, A. (2017). How I treat anemia in pregnancy: iron, cobalamin, and folate. Blood, The Journal of the American Society of Hematology, 129(8), 940-949. doi: 10.1182/blood-2016-08-672246
15.Tunkyi, K., & Moodley, J. (2018). Anemia and pregnancy outcomes: a longitudinal study. The Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine, 31(19), 2594-2598. doi: 10.1080/14767058.2017.1349746
16.Shim, J. Y., Madrigal, J. M., Aparicio, J., & Patel, A. (2018). Beyond Routine Abortion Practice: Identifying Adolescents and Young Adults at Risk for Anemia. Journal of pediatric and adolescent gynecology, 31(5), 468-472. doi: 10.1016/j.jpag.2018.06.002
17.Govindappagari, S., & Burwick, R. M. (2019). Treatment of iron deficiency anemia in pregnancy with intravenous versus oral iron: systematic review and meta-analysis. American journal of perinatology, 36(04), 366-376. doi: 10.1055/s-0038-1668555
18.Widianti, L. (2017). Hubungan Anemia Defisiensi Besi pada Ibu Hamil dengan Kejadian Abortus di Ruangan Kasuari Rumah Sakit Umum Anutapura Palu. Jurnal Kesehatan, 8(1), 36-40. doi: 10.26630/jk.v8i1.393

Downloads

Published

2021-05-31

How to Cite

kamila, N. auliya. (2021). HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI PUSKESMAS TANJUNG KARANG MATARAM. Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan), 8(1), 61–72. https://doi.org/10.36743/medikes.v8i1.263

Issue

Section

Articles