HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN PASIEN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS DI RUANG HEMODIALISA RS. MEDIKA BSD TAHUN 2020
DOI:
https://doi.org/10.36743/medikes.v8i1.259Keywords:
Kepatuhan, Kualitas Hidup, HaemodialisaAbstract
World health organization (WHO) merilis data jumlah penderita gagal ginjal kronik di dunia pada tahun 2013 meningkat sebesar 50% dari tahun sebelumnya,lalu di Amerika angka kejadian gagal ginjal kronik juga meningkat sebesar 50% di tahun 2014, Berdasakan survei dari Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) pada tahun 2014 menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan prevalensi penyakit gagal ginjal kronik yang cukup tinggi, yaitu sekitar 30,7 juta penduduk. Di wilayah Tangerang pasien hemodialisis adalah 20%-30% bahkan biasanya mencapai 47%. 3 Angka prevalensi ini didapatkan cukup tinggi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis (Septimar&Nurmalahayati,2019). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara patuh dan tidak patuh pasien menjalani terapi hemodialisa dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis di ruang hemodialisa RS Medika BSD.Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian cross sectional dengan rancangan cross sectional. pengambilan sampel menggunakan rumus lemeshow dengan jumlah sampel 64 sampel. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar kuesioner. Teknik analisa yang digunakan untuk mengetahui adanya hubungan menggunakan Chi-square . Dengan nilai p value 0,001 (p value<0,05) sehingga dapat disimpulkan Ha diterima Ho ditolak, artinya terdapat hubungan antara patuh dan tidak patuh pasien menjalani terapi hemodialisa dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis di Rumah Sakit Medika BSD.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.