KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN SIKAP WPS TERHADAP PENCEGAHAN HIV/AIDS HUBUNGANNYA DENGAN PENCARIAN LAYANAN KESEHATAN DI LEBAK

Authors

  • Rery Kurniawati Danu Iswanto Poltekkes Kemenkes Banten

DOI:

https://doi.org/10.36743/medikes.v1i1.122

Keywords:

perilaku WPS, pencarian layanan, kesehatan

Abstract

Pelayanan kesehatan merupakan kebutuhan dasar bagi seluruh masyarakat.Kelompok masyarakat yang tidak cukup mempunyai akses layanan kesehatan adalah wanita pekerja seks.Dari risiko pekerjaannya, kelompok ini sangat rentan terhadap masalah kesehatan reproduksi seperti IMS dan HIV/AIDS.Tujuan penelitian ini adalah menganalis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku WPS dalam pencarian layanan IMS dan HIV Di Lebak.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah WPS di Kabupaten Lebak sejumlah 233 orang, dan sampel diambil 60 orang.Data dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65% WPS mempunyai perilaku yang kurang baik dalam pencarian layanan kesehatan. Sebagian besar WPS yaitu 63.3% melakukan perilaku mengobati sendiri menggunakan jejamuan dan hanya 23.3% WPS yang mengakses layanan ke instansi pemerintah yaitu puskesmas. Untuk perilaku pencarian layanan oleh tenaga kesehatan, paling banyak digunakan adalah dokter praktik swasta yaitu 86.7%.Uji bivariat menunjukkan faktor alasan menjadi WPS, pengetahuan tentang pencegahan HIV/AIDS,  dansikap terhadap pencegahan HIV/AIDS berhubungan dengan perilaku WPS. Berdasarkan analisis multivariat, variabel yang paling berpengaruh terhadap perilaku WPS adalah pengetahuan tentang pencegahan HIV/AIDS (p= 0.013, OR=7.069).

Disarankan bagi KPA dan Dinkes.Kab. Lebak agar bekerjasama melakukan sosialisasi pada semua petugas kesehatan di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak agar memberikan dukungan dengan cara memberikan layanan yang ramah dan tidak diskriminatif bagi WPS, dan memberikan informasi IMS dan HIV/AIDS secara berkala bagi WPS minimal 3 bulan sekali.

References

Hartono D, Romdiati H, Djohan E. Akses Terhadap Pelayanan Kesehatan Reproduksi: Studi Kasus Di Kabupaten Jayawijaya, Irian Jaya. PPT-LIPI. Jakarta. 1999.

KPAN.Strategi dan Rencana Aksi Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS 2010-2014. Jakarta. 2009.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan, Hak-hak Reproduksi Perempuan. 2011.

Depkes.Surveilans Terpadu Biologis Perilaku pada Kelompok Berisiko. 2007.

Depkes RI. Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia.Ditjen PPM & PLP Depkes RI. 2008.

Pekerja Seks di Banten 2.408 Orang.http://satelitnews.co.id/tag/kpa/, diakses 20 Agustus 2012.
Empat Kelompok Masyarakat Diawasi. http://www.radarbanten.com/newversion/daerah/lebak/.html diakses 20 Agustus 2012.

Dinkes Prop. Banten. Profil Kesehatan Propinsi Banten tahun 2009.

Dinkes Kabupaten Lebak. Laporan P2M&PL Tahun 2011.

Depkes RI. Modul pelatihan konselor HIV/AIDS. 2011.

Januraga, Pande, Putu. Wulandari, Luh, Putu. Nopiyani, Ni Made, Sri. Pengembangan Pelayanan Komprehensif Berbasis Primary Health Care bagi Pekerja Seks Perempuan di Bali. (tesis). 2010.

Sumarlan.Niat Wanita Pekerja Seks Gajah Kumpul terhadap Pemanfaatan Klinik Infeksi Menular Seksual di Puskesmas Batangan Kab. Pati, Jawa Tengah.Thesis. Program Studi Magister Promosi Kesehatan, Program Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro, Semarang. 2008.

Widodo, E. Praktik WPS dalam pencegahan penyakit IMS dan HIV/AIDS di lokalisasi Koplak, Kabupaten Grobogan.Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol.4/No. 2/Agustus 2009.

Informasi Dasar IMS/RTI.http://www.aids-ina.org. (diakses 20 Juni 2012)
Infeksi Menular Seksual. channels.dal.net/gim/aids/ims2.html (diakses 20 September 2012).
IMS dan HIV/AIDS. Available:http://spiritia.or.id/Stats/Statistik.php. 2011. (diakses 25 April 2012)

Depkes RI. Pedoman Penatalaksanaan Infeksi Menular Seksual. Jakarta. 2004.
Depkes RI.USAID.FHI.Standard Operasional Prosedur: Klinik IMS dan VCT Mobile. Jakarta. 2007.

Depkes RI. Pedoman Pelayanan Konseling dan Testing HIV/AIDS Secara Sukarela (Voluntary Councelling and Testing).Dirjen P2&PL. Depkes RI. Jakarta. 2006.

Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.PT. Rineka Cipta. Jakarta. 2007.

Notoatmodjo S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.PT. Rineka Cipta. Jakarta. 2005.

Sarwono S. Sosiologi Kesehatan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 1993.

Sarwono S. Sosiologi Kesehatan: Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta. 1997.

Notoatmodjo S. Ilmu Kesehatan Masyarakat : Prinsip-prinsip Dasar, Rineka Cipta. Jakarta. 1997.
Emillia O. Promosi Kesehatan Dalam Lingkup Kesehatan Reproduksi., Pustaka Cendekia. Yogyakarta. 2008.
Green LW. Health Promotion Planning An Educational and Environmental Approach. Mayfield Publishing Company. USA. 2000.
Notoatmodjo, Soekidjo.Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. 2010.

Suharsaputra, Uhar. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Refika Aditama. 2012.

Dahlan, Muhamad Sopiudin. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Salemba Medika. Jakarta. 2011.

Sianturi SA, Hubungan Faktor Predisposisi, Pendukung Dan Penguat Dengan Tindakan Penggunaan Kondom Pada Wps Untuk Pencegahan Hiv/Aids Di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2012, Thesis, Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara Medan, 2012.

Karim , Risko. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Perilaku Pekerja Seks (WPS) Dalam Pencegahan Penularan Penyakit Menular Seksual (PMS)-HIV/AID di Resosialisasi Argorejo Semarang.Undergraduate Thesis, Diponegoro University. 2006.

Widianto, Gunawan.Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik Wanita Pekerja Seks

Downloads

Published

2014-04-30

How to Cite

Danu Iswanto, R. K. (2014). KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN SIKAP WPS TERHADAP PENCEGAHAN HIV/AIDS HUBUNGANNYA DENGAN PENCARIAN LAYANAN KESEHATAN DI LEBAK. Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan), 1(1), 14–29. https://doi.org/10.36743/medikes.v1i1.122

Issue

Section

Articles