Pemanfaatan Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L), Sambiloto (Andrographis paniculata), Miana (Coleus scutellarioides L) Sebagai Antibakteri (Studi Literatur Review)
DOI:
https://doi.org/10.36743/jomlr.v2i2.746Abstract
Indonesia memiliki jenis tanaman obat yang banyak ragamnya, kelompok tanaman obat mencapai lebih dari 1000 jenis. Tanaman herbal adalah tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional, dan biasanya dikenal sebagai tumbuhan obat. Daun papaya, (Carica papaya) daun Sambiloto (Andrographis paniculata), daun Miana (Coleus scutellarioides L) mengandung beberapa zat aktif yang diduga dapat mempengaruhi/menghambat pertumbuhan koloni bakteri. Konsentrasi terendah dari ekstrak daun pepaya dan daun Sambiloto dan daun Miana yang memberikan antiadhesi (50, 25, 15%), dijadikan sebagai konsentrasi ekstrak yang digunakan sebagai antiadhesi (indikator daya tahan tubuh). Daya hambat adhesi ekstrak daun papaya dan daun Sambiloto dan daun Miana terhadap bakteri TBC-Resisten Rifampisin yang memiliki adhesin yang dihasilkan bakteri akan tergantung kepada lamanya variasi waktu kontak antara daun papaya, daun Sambiloto dan daun Miana dengan bakteri uji. Hasil konsentrasi antiadhesi dari masing masing ekstrak daun papaya, daun Sambiloto dan daun Miana digunakan untuk konsentrasi antibakteri antara ekstrak daun papaya, daun Sambiloto dan daun Miana terhadap bakteri uji, dengan pengamatan ada tidaknya pertumbuhan koloni bakteri uji. Berdasarkan hasil dari artikel yang telah direview terlihat bahwa ekstrak daun pepaya, daun sambiloti dan daun miana dapat berpotensi dalam menghasilkan senyawa antibakteri. Hal ini dapat disebabkan komponen senyawa metabolik yang di miliki oleh tanaman tersebut. Kandungan senyawa metabolit sekunder telah terbukti bekerja sebagai derivat antikanker, antibakteri dan antioksidan, antara lain adalah golongan alkaloid, tanin, golongan polifenol dan turunanya.