Stunting dan Infeksi pada Balita di Provinsi Banten

Authors

  • Yenie Wulandari Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Banten, Serang, Indonesia
  • Ismiyati Ismiyati Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Banten, Serang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36743/jmhr.v2i02.694

Keywords:

Stunting, Infeksi, Balita

Abstract

Permasalahan tumbuh kembang anak yang saat ini menjadi perhatian adalah stunting. Kejadian stunting di Indonesia mencapai 24,4%. Sedangkan di Provinsi Banten kejadian stunting melebihi nasional yaitu 24,5%. Stunting disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah adanya riwayat infeksi seperti Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA),diare, maupun cacingan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan infeksi dengan kejadian stunting pada balita. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik kasus kontrol yang menggunakan data sekunder dari hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 untuk wilayah Provinsi Banten yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jumlah sampel sebanyak 3671 balita. Analisis data menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian stunting banyak terjadi pada balita yang pernah mengalami infeksi (28.8%) bila dibandingkan dengan balita stunting yang tidak mengalami infeksi (20.9%). Hasil uji statistik didapatkan nilai p-valeu = 0.001, sehingga menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara stunting dengan infeksi pada balita. Balita yang terinfeksi memiliki risiko (OR) 1.532 kali lebih besar mengalami stunting dibandingkan dengan balita yang tidak mengalami infeksi. Balita dengan riwayat infeksi lebih besar berisiko untuk terjadi stunting.

Downloads

Published

2024-04-30

How to Cite

Wulandari, Y. and Ismiyati, I. (2024) “Stunting dan Infeksi pada Balita di Provinsi Banten”, Journal of Midwifery and Health Research, 2(02), pp. 46–49. doi: 10.36743/jmhr.v2i02.694.