Pengalaman Belajar Asuhan Kehamilan Pada Mahasiswa Kebidanan di Klinik
DOI:
https://doi.org/10.36743/jmhr.v2i1.539Keywords:
Asuhan Kehamailan, Pengalaman, BelajarAbstract
Pelayanan antenatal yang tepat akan memberikan kesejahteraan pasien pada saat persalinan. Pemeriksaan kehamilan ini diatur oleh Pemerintah dalam Peraturan Menteri Kesehatan No 52 Tahun 2017 tentang pelayanan antenatal terpadu. Namun, belum semua bidan mematuhi standar pelayanan antenatal yang sudah ditetapkan. Upaya membantu mengatasi hal tersebut yang terkait meningkatkan pengetahuan dan kemampuan bidan salah satunya dapat dipersiapkan sejak masa pendidikan. mahasiswa terampil dalam memberikan asuhan yang didasari dengan ilmu pegetahuan sehingga mereka mampu memberikan penatalaksaanaan yang tepat. Namun, mahasiswa tingkat akhir (Semester VI) masih kurang mampu menganalisis kasus dalam asuhan kebidanan dan belum bisa mengaitkan antara keluhan, diagnosa, penatalaksanaan, serta evaluasi secara tepat. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah embedded concurrent mixed method. Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa, pembimbing lahan, dan pembimbing institusi. Pemeriksaan yang dilakukan oleh mahasiswa masih terlihat bahwa pemeriksaan kehamilan hanya sekedar rutinitas. Mereka kurang memahami bahwa kebutuhan pemeriksaan setiap pasien berbeda-beda. Hal ini terjadi karena pengalaman yang sering mereka lihat dilapangan. Untuk membantu mahasiswa lebih mudah dalam proses pembelajaran praktik kehamilan maka mereka membutuhkan alat bantu. Alat bantu yang mereka butuhkan diantaranya berisi tentang kondisi psikologi, pemantauan tekanan darah, pemantauan perkembanga janin, dan status gizi ibu hamil. Semua mahasiswa (100%) pada saat Praktik dilapangan selalu mendapatkan kesempatan untuk memeriksa tekanan darah, perkembangan janin dengan mengukur tinggi fundus uterus, memeriksa denyut jantung janin (DJJ), dan memeriksa persentasi atau letak janin. pemeriksaan status gizi (berat badan dan lila) sebanyak 96,9% dilakukan oleh mahasiswa pada saat dilapangan. Pemeriksaan fisik ibu hamil secara head to too dan memantau hemoglobin dapat dilakukan oleh mahasiswa sebanyak 63.6%. sekitar 45.5% yang dapat belajar tentang menggali perkembangan psikologi ibu hamil. Mereka dapat melakukan anamnesa tentang psikologi ibu hamil pada saat belajar di bidan praktik. Sedangkan pada saat di puskesmas dan rumah sakit meraka tidak dapat menggali psikologi ibu.