Analisis Penyebab Kematian Neonatal di Kabupaten Lebak Tahun 2019
DOI:
https://doi.org/10.36743/jmhr.v1i1.417Keywords:
Kematian Neonatal, BBLR, AsfiksiaAbstract
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator kesehatan masyarakat yang masih menjadi masalah utama di Indonesia. Target penurunan AKB dalam Sustainable Development Goals 2030 adalah 12 per 1.000 kelahiran hidup. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan bayi baru lahir (neonatal) menjadi prioritas utama. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penyebab kematian neonatal di Kabupaten Lebak periode Januari hingga Desember 2019. Metode penelitian menggunakan data sekunder dan merupakan studi epidemiologi analitik dengan asfiksia dan berat badan lahir rendah sebagai variabel independen. Variabel dependen adalah kematian neonatal. Rancangan penelitian case control, variabel dependen dan independen dikumpulkan pada waktu yang sama pada bulan Agustus 2020 sampai dengan Desember 2020. Instrumen yang digunakan adalah formulir isian. Populasi penelitian adalah seluruh kematian neonatal akibat asfiksia dan berat badan lahir rendah di Kabupaten Lebak periode Januari – Desember 2019 dengan jumlah sampel 255 sampel penelitian. Uji statistik chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur (P=0.048, OR=2.8), pendidikan (P=0.000 OR=0.4), paritas (P=0.049 OR=1.2), pengasuh (P=0.000 OR= 8 ,6), tempat persalinan (P=0.025 OR=4.0) dengan kejadian kematian neonatal akibat BBLR dan asfiksia di Kabupaten Lebak Tahun 2019. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kematian neonatal akibat BBLR di Kabupaten Lebak Tahun 2019 berhubungan dengan umur ibu, pendidikan ibu, paritas, pengasuh dan tempat persalinan.. Kesimpulan kedua kematian neonatus akibat asfiksia di Kabupaten Lebak tahun 2019 berhubungan dengan penolong persalinan dan tempat persalinan