EFEKTIVITAS AIR PERASAN BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI L) TERHADAP MORTALITAS LARVA CULEX SP

  • Cecep Dani Sucipto Poltekkes Kemenkes Banten
  • Makhabbah Jamilatun Politeknik Kemenkes Surakarta
  • Ahmad Rio Fatullah Poltekkes Kemenkes Banten
Keywords: Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L, Filariasis, Larva Culex sp

Abstract

Penyebaran filariasis berdasakan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten Tahun 2014 tercatat sebanyak 192 kasus filariasis. Pemberantasan Culex sp sebagai salah satu vektor penyakit filariasis dapat dilakukan dengan penggunaan larvasida. Salah satu alternatif larvasida dengan menggunkan bahan alami yaitu air perasan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui daya bunuh air perasan belimbing wuluh serta mengetahui konsentrasi yang paling efektif membunuh larva Culex sp. Penelitian ini menggunakan 5 variasi konsentrasi  yaitu 3%, 3.5%, 4%, 4.5%, 5%. Konsentrasi didapatkan dengan pengenceran air perasan belimbing wuluh dalam 100 ml aquadest, pengamatan dilakukan setelah penambahan dengan air perasan belimbing wuluh selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukan air perasan belimbing wuluh dapat membunuh larva Culex sp dalam 24 jam. Konsentrasi paling efektif pada penelitian ini adalah 5% dengan jumlah mortalitas larva 99%. Penelitian ini membuktikan air perasan belimbing wuluh dapat membunuh larva Culex sp dengan konsentrasi efektif yaitu 5%.

References

1. Kementerian Kesehatan, Permenkes RI, No.1582/Menkes/SK/IX/2005, Tentang Penanggulangan Filariasis., Jakarta : Kemenkes. 2014.
2. Rahmawati, Elma et al. “Pemanfaatan Biji Mimba (Azadirachta indica) Sebagai Larvasida Nyamuk Culex sp.” LenteraBio 2.(3),207-210. 2013.
3. Pusat Data Surveilans Epidemiologi Kementerian Kesehatan RI. Filariasis di Indonesia. Buletin Jendela Epidemiologi. Juli 2010; Volume 1.
4. Dinas Kesehatan Provinsi Banten. Profil Kesehatan Provinsi Banten., Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2012.
5. Ismail, Gani Yogi. “Efek Residu Bacillus thuringiensis israelensis terhadap Aedes Albopictus dan Culex quenquefasciatus di Dalam Bak Fiber Glass, Keramik dan Semen. [Skripsi]. Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia. 2011.
6. Ditjen PP dan PL. Petunjuk Teknis Jumantik - Pemberantasan Sarang Nyamuk., Kementrian Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta. 2014.
7. Safitri, Khairina. “Pengaruh Ekstrak Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Sebagai Penggumpal Lateks Terhadap Mutu Karet.” [Skripsi]. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeristas Sumatra Utara. 2009.
8. Nopianti, Surya. “Efektivitas Air Perasan Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Anopheles aconitus Instar III”. [Skripsi]. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2008.
9. Nopianti, Surya et al. “Efektivitas Air Perasan Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Anopheles aconitus Instar III” Jurnal Kesehatan , ISSN 1976-7621 1.(2),103-114. 2008.
10. Widodo, Hendra. Parasitologi Kedokteran. Jogjakarta. Penerbit : D-Medika. 2013
11. Wicaksono, S.A. “Pengaruh Pencucian Payung Yang Dicelup Insektsida Permethrine Terhadap Daya Bunuh Larva Culex sp”. [Skripsi]. Fakultas Ksehatan Masyarakat. Universitas Muhammadiyah Semarang : Semarang. 2010.
12. Astuti M.A.W. “Uji Daya Bunuh Ekstrak Bunga Kecombrang (Nicolaia speciosa (Blume) Horan) Terhadap Larva Nyamuk Culex quenquefasciatus Say.” [Skripsi]. Fakultas Teknobilogi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta : Yogyakarta. 2011.
13. Solichah, Zumrotus. “Ancaman Dari Nyamuk Culex sp Yang Terabaikan”. BALABA, 5.(1),21-23. 2009.
14. Ardra. C.T. “Perbandingan Prevalensi Mikrofilaria Antara Pemeriksaan Mikroskopik Dengan Brugia Rapid”. [Skripsi]. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2009.
15. Sucipto, C.D. Vektor Penyakit Tropis.Yogyakarta. Penerbit : Goysen Publishing. 2011.
16. Pusat Data Surveilans Epidemiologi Kementerian Kesehatan RI. Buletin Jendela Epidemiologi Demam Berdarah Dengue. Agustus 2010; Volume 2.
17. Jannah, Rahmawati Nur. “Uji Efektifitas Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata) Sebagai Pestisida Nabati Terhadap Pengendalian Hama Tanaman Sawi (Brassica Juncea)”. [Skripsi]. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2010.
18. Rahayu, Puji. “Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Terhadap Pertumbuhan Candida albicans”. [Skripsi]. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanudin. 2013.
19. Kristianto, Aries. “Pengaruh Ekstak Kasar Tanin Dari Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L) Pada Pengolahan Air”. [Skripsi]. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember. 2013.
20. Pratwi, Y.C. et al. “Efektivitas Ekstrak daun Ceremai (Phyllanthus achidus) Terhadap Mortalitas Larva aedes aegypty”. LenteraBio 3.(2),197-201. 2013.
21. Bryant, P.J. (2008). “Southern House Mosquito”, (Online), (http://nathistoc.bio.uci.edu/dipter/ule%20quinquefsciatus.htm Gambar Diunduh 31 Januari 2016)
22. Taslmah. “Uji Efikasi Ekstrak Biji Srikaya (Annona squmosal. L) Sebagai Bioinsektisida Dalam Upaya Integrated Vector Management Terhadap Aedes aegypty”. [Skripsi]. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2014.
23. Aradila, A.S. “Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Mimba (Azadirachta indica) Terhadap Larva Aedes aegypty”. [Skripsi]. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. 2009.
24. Hadiyan et al. “Efek Larvasida Ekstrak Etanol Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) Terhadap Larva Aedes aegypty”. Jurnal Parasitologi 6,(1).34-35, 2013.
25. Pratiwi, Ameliana. “Studi Deskroptif Penerimaan Masyarakat Terhadap Larvasida Alami”. [Skripsi]. Fakultas Ilmu Keolahragaan Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Negri Semarang. 2013.
26. Wijayanti, Tri. “Vektor dan Reservoir”. BALABA. Ed.007, 18,(02). 2008.
27. Ermi ML. “Malaria, Pembunuh Terbesar Sepanjang Abad.” 2005. http://www.indomedia.com/poskup/2006/05/15/edisi5/0pini. htm : Diakses 30 Mei 2016.
28. Munif et al. Penebaran Kanidiospora Metarrhizum anisopliae Untuk Penanggulangan Populasi Larva Anopheles aconitus di Persawahan Renjasari, Banjanegara Pusat Penelitian Ekologi Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Depkes RI. Jakarta. 1997 http:///www.kalbe.co.id/files/cdk/files/ diakses 30 Mei 2016.
29. Fitmaya, A. “Uji Aktivitas Larvasida Ekstrak Etanol 96% Daun Belimbing Manis (Averrhoa carambola L.) Terhadap Larva Nyamuk Anopheles aconitus Instar III dan Kromatografi Lapis Tipisnya.” Skripsi, Surakarta: Fakultas Farmasi UMS. 2006.
30. Komisi Pestisida. Metode Standar Pengujian Efikasi Pestisida, Jakarta : Departemen Pertanian, 1995.
31. Kaihena, Martha et al. “Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Sirh (Piper betle L) Terhadap Mortalitas Larva Nyamuk Anopheles sp dan Culex sp” Jurnal Kedokteran dan Kesehatan , ISSN 1979-6358 4.(1),89-104. 2012.
Published
2020-11-30
How to Cite
Sucipto, C., Jamilatun, M., & Fatullah, A. (2020). EFEKTIVITAS AIR PERASAN BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI L) TERHADAP MORTALITAS LARVA CULEX SP. Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan), 7(2), 327-334. https://doi.org/10.36743/medikes.v7i2.252
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.