Journal of Medical Laboratory Research https://jurnal.poltekkesbanten.ac.id/JoMLR <p><strong>Journal of Medical Laboratory Research</strong> is a scientific journal (e-ISSN <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20221227470914854" target="_blank" rel="noopener">2964-2892)</a>&nbsp;published by Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten. The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas and research results that have achieved in the area of medical laboratory sciences. This Journal particularly focuses on the main problems in the development of the sciences of medical laboratory areas. It covers the parasitology, bacteriology, virology, hematology, clinical chemistry, toxicology, food and drink chemistry, and any sciences that cover sciences of medical laboratory area. Please read these guidelines carefully. Authors who want to submit their manuscript to the editorial office of Journal of Medical Laboratory Research should obey the writing guidelines. If the manuscript submitted is not appropriate with the guidelines or written in a different format, it will BE REJECTED by the editors before further reviewed. The editors will only accept the manuscripts which meet the assigned format.&nbsp;</p> <p><strong>Indexed by</strong></p> <p><strong><a href="https://scholar.google.com/citations?user=AbT37AMAAAAJ&amp;hl=en" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://ejournal.uhb.ac.id/public/site/images/retno0892/Google_Scholar_logo_20153.PNG" alt="" width="113" height="44"></a>&nbsp;<img src="https://jurnal.poltekkesbanten.ac.id/RujUxYuks/site/images/muharieffadillah/logo_garuda13.jpg" alt="" width="84" height="59"></strong></p> <p>&nbsp;</p> Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten en-US Journal of Medical Laboratory Research 2964-2892 Profil Resistansi Antibiotik dan Hipermukoviskositas Klebsiella pneumoniae Isolat Berbagai Spesimen Klinis https://jurnal.poltekkesbanten.ac.id/JoMLR/article/view/677 <p><em>Klebsiella pneumoniae </em>merupakan patogen oportunistik yang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, saluran pernafasan, dan sepsis. Bakteri ini menjadi salah satu spesies ESKAPE yang merupakan patogen nosokomial dan berpotensi virulen dan resistan terhadap antimikroba dan termasuk kedalam daftar spesies prioritas untuk penelitian dan target pengembangan antibiotik baru menurut WHO. Karakteristik hipermukoviskositas menjadi salah satu biomarker yang dapat membedakan <em>K. pneumoniae</em> hipervirulen dengan strain klasik. Oleh karena itu penentuan resistansi antibiotik dan hipermukoviskositas <em>K. pneumoniae</em> akan dilakukan untuk menentukan patogenisitas bakteri ini secara klinis dan membantu pencapaian terapi antimikroba yang lebih efisien. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakter strain isolat <em>K. pneumoniae</em> yang berasal dari berbagai sampel klinis (urin, saluran pernafasan, atau darah) berdasarkan resistansi antimikroba dan sifat hipermukoviskositasnya. Data dikumpulkan dilakukan dengan melakukan <em>string test</em> dan uji sensitivitas antibiotik yang diikuti dengan interpretasi hasil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa <em>K. pneumoniae </em>isolat darah, jaringan, pus, dan sputum induksi yang positif <em>string test </em>memiliki pola resistansi antibiotik yang bervariasi.</p> Aminah Aminah Citra Trisna Dewi Lokida ##submission.copyrightStatement## 2024-06-21 2024-06-21 2 2 1 6 10.36743/jomlr.v2i2.677 Hubungan Hygeine Sanitasi Lingkungan dan Tempat Penyimpanan Terhadap Kontaminasi Escherichia coli Pada Bakso di Pasar Purwokerto https://jurnal.poltekkesbanten.ac.id/JoMLR/article/view/692 <p><strong>ABSTRAK </strong></p> <p>Bakso merupakan produk makanan berasal dari olahan daging serta bahan tambahan pangan. Bakso di bedakan menjadi dua jenis yaitu bakso siap saji dan bakso kemasan. Dibeberapa pasar, bakso dalam kemasan diperjualbelikan dengan cara disimpan pada tempat penyimpanan seadanya tanpa memperhatikan <em>hygeine</em> tempat penyimpanan serta <em>hygeine</em> sanitasi lingkungan. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas bakso sehingga menimbulkan masalah kesehatan. Salah satu penyebabnya adalah bakteri <em>E.coli </em>disebabkan oleh tempat penyimpanan yang tidak dibersihkan dengan baik serta sanitasi lingkungan buruk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan <em>hygeine</em> sanitasi lingkungan dan tempat penyimpanan terhadap kontaminasi <em>E.coli</em> pada bakso di Pasar Purwokerto. Jenis penelitian ini yaitu observasional deskriptif dengan rancangan pendekatan <em>Cross Sectional</em>. Sampel berupa&nbsp; bakso dalam kemasan sebanyak 12 sampel yang diambil secara <em>random sampling</em>. Hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan kontaminasi bakteri <em>E.coli</em> pada 4 sampel yaitu A2 sebanyak 120 koloni, B2 sebanyak 110 koloni, sebanyak D1 171 koloni dan F1 sebanyak 137 koloni yang ditandai dengan koloni berwarna hijau metalik pada medium EMBA. Menurut uji kolerasi Spermans Rank tidak ada hubungan <em>hygeine</em> sanitasi lingkungan dan tempat penyimpanan terhadap kontaminasi <em>Escherichia coli</em> pada bakso di Pasar Purwokerto, kontaminasi dapat terjadi pada proses pembuatan bakso yang tidak menerapkan<em> hygeine</em> sanitasi penggolahan dengan baik</p> <p><strong>Kata Kunci : Bakso, <em>Escherichia coli</em>, <em>Hygine </em>sanitasi Lingkungan, Hygeine sanitasi &nbsp;&nbsp; &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; &nbsp;Tempat &nbsp;penyimpanan</strong><strong>.</strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong><em>THE CORRELATION BETWEEN ENVIRONMENTAL HYGIENE STORAGE CONDITIONS AND THE CONTAMINATION OF </em></strong></p> <p><strong><em>Escherichia coli IN MEATBALLS SOLD AT</em></strong></p> <p><strong><em>PURWOKERTO MARKET</em></strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Meatballs, locally known as "bakso", are products made from processed meat and other foodingredients. They can be categorized into two types: ready-to-eat meatballs and packaged meatballs. In severalmarkets, packaged meatballs are sold and stored in arbitrary storage places without considering the storagearea's hygiene or the surrounding environment's sanitation. This lack of care can affect the quality of themeatballs, leading to health issues. One of the main concerns is Escherichia coli contamination, whichcan be attributed to improperly cleaned storage spaces and poor environmental sanitation. Objective: Thisresearch aims to identify the relationship between environmental sanitation hygiene and storage conditionsconcerning the contamination of Escherichia coli in meatballs sold at the Purwokerto Market. Employing a cross-sectional approach, this descriptive observational research randomlysampled twelve packaged meatball samples. Findings: Out of the research, E. coli contamination was found in 4samples. Specifically, Sample A2 had 120 colonies, B2 had 110 colonies, D1 had 171 colonies, and F1 had 137 colonies. Metallic green colonies on the EMBA medium marked this. According to Spearman's Rankcorrelation test, there was no correlation between environmental sanitation hygiene and storage conditionsregarding Escherichia coli contamination in the meatballs at the Purwokerto Market. Contamination might haveoccurred during the meatball production due to inadequate sanitation and hygiene practices.</em></p> <p><strong>Keywords:</strong> <strong><em>Meatballs, Escherichia coli, Environmental Sanitation Hygiene, Hygeine Storage Conditions</em></strong></p> Ayuni - Putri Arif Mulyanto Ikhsan Mujahid Ragil Setiyabudi ##submission.copyrightStatement## 2024-06-21 2024-06-21 2 2 7 11 10.36743/jomlr.v2i2.692 Identifikasi Bakteri Dari Sampel Darah Pasien COVID-19 Di RSUD Ciawi Kabupaten Bogor https://jurnal.poltekkesbanten.ac.id/JoMLR/article/view/712 <p><em>Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is a disease caused by the Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus 2 virus called SARSCov-2, this virus attacks the respiratory tract and creates a risk of infection in COVID-19 patients. Bacterial infections are known to complicate viral infections of the respiratory tract and are associated with worsening conditions in COVID-19 patients. The aim of this research is to identify bacteria from blood samples of COVID-19 patients at Ciawi Hospital, Bogor Regency. This type of research is quantitative descriptive which describes the types of bacteria from blood samples from COVID-19 patients. The samples in this study were patients who were confirmed (PCR) positive for COVID-19 who underwent blood culture microbiology examinations at Ciawi Regional Hospital. Data collection was carried out using the documentation study method. The research results showed that of the 243 COVID-19 patients who underwent blood culture examination, 63 samples showed positive results. In blood culture from 63 positive samples, 51 samples (80.9%) found Gram positive bacteria consisting of: S. hominis, S. haemolyticus, S. epidermidis, S. cohnii ureal, S. aureus, S. warneri and E. faecalis. There were 12 Gram Negative bacteria in blood culture (19.1%) consisting of A. baumannii, E. coli, Pseudomonas sp, K. pneumoniae, S. paucimobilis and E. aerogenes. </em></p> Wulan Fitriani Safari Sri Wardhiati Almatin Puspa Dewi ##submission.copyrightStatement## 2024-06-21 2024-06-21 2 2 12 17 10.36743/jomlr.v2i2.712 Kadar D-Dimer Sebagai Indikator Derajat Keparahan Pada Pasien Terkonfirmasi Covid-19 di RS. Permata Hati Tangerang https://jurnal.poltekkesbanten.ac.id/JoMLR/article/view/732 <p>Terdapat beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosa derajat keparahan infeksi COVID 19 diantaranya menggunakan pemeriksaan AGD, PT, APTT, D-dimer, NLR, ataupun Thorax Pa. Pemeriksaan D-dimer menjadi salah satu pemeriksaan yang sangat beperan penting dalam menentukan&nbsp; derajat keparahan pasien isolasi/ pasien yang infeksi COVID 19. D-dimer secara efektif memprediksi kematian di rumah sakit pada pasien COVID-19, yang mengindikasikan D-dimer dapat menjadi penanda awal dan bermanfaat untuk meningkatkan manajemen pasien COVID-19 Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar d-dimer dan klasifikasi derajat keparahan pada pasien terkonfirmasi COVID-19 di RS. Permata Hati Tangerang. Metode: Jenis penelitian dengan pendekatan cross-sectional, populasi berjumlah 713 pasien, sampel berjumlah 256 responden, analisis dengan menggunakan uji chi-square. Hasil: Menunjukkan adanya hubungan antara kadar d-dimer dengan klasifikasi derajat keparahan pada pasien terkonfirmasi covid-19 di RS Permata Hati Tangerangkarena nilai p-value 0,000&lt; (α= 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, jadi ada hubungan antara kadar d-dimer dengan klasifikasi derajat keparahan pada pasien terkonfirmasi covid-19 di RS Permata Hati Tangerang.</p> Hadits Lissentiya Armal Sukma Bakti Istiana Annisa ##submission.copyrightStatement## 2024-06-21 2024-06-21 2 2 18 23 10.36743/jomlr.v2i2.732 Perbandingan Telur Soil Transmitted Helminth (STH) Pada Sayur Selada Sebelum Dan Sesudah Pencucian Di Pasar Anyar Kota Tangerang https://jurnal.poltekkesbanten.ac.id/JoMLR/article/view/742 <p>Infeksi cacing menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling umum tersebar diseluruh dunia. Salah satu penyebab infeksi kecacingan adalah penularan <em>Soil Tranmitted Helminth </em>(STH) melalui tanah ke sayuran. Jenis cacing yang ditularkan melalui tanah yaitu Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Trichuris trichiura (cacing cambuk), Ancylostoma duodenale dan Necator americanus (cacing tambang). Sayuran selada merupakan jenis sayuran yang kontak langsung dengan tanah sehingga kemungkinan besar lebih beresiko terkontaminasi oleh parasit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi telur STH sebelum dan sesudah pencucian pada sayuran selada yang dijual di pasar Anyar Kota Tangerang. Penelitian ini bersifat deskriptif. Sampel penelitian ini diambil dari pedagang sayuran dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 10 sampel. Pengumpulan data dengan melakukan pemeriksaan sayuran menggunakan metode sedimentasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat telur STH Ascaris lumbricoides (20%) pada sayuran selada sebelum pencucian dan tidak terdapat telur STH pada sayuran selada sesudah pencucian. Nilai signifikan dari Uji <em>Wilcoxon </em>terhadap sayur selada sebelum, dan sesudah pencucian adalah &lt; 0,05 yaitu 0,000 maka maka Ha diterima atau Terdapat perbedaan Penelitian ini menunjukkan bahwa adanya perbandingan sayur selada sebelum pencucian Penelitian ini menunjukkan bahwa masih terdapat sayuran selada yang terkontaminasi telur STH. Dengan ini perlu dilakukan upaya-upaya dari berbagai pihak yang terkait untuk mencegah terjadinya kontaminasi telur STH.</p> Muhammad Arief Fadillah Suci Hamidasri Cahyani Hamtini Hamtini Mohammad Ridwanulloh ##submission.copyrightStatement## 2024-06-21 2024-06-21 2 2 24 30 10.36743/jomlr.v2i2.742 Efektivitas Variasi Konsentrasi Air Perasan Jeruk Nipis sebagai Pengganti Komposisi Larutan Turk untuk Hitung Jumlah Leukosit https://jurnal.poltekkesbanten.ac.id/JoMLR/article/view/743 <p style="font-weight: 400;"><em>Standard turk solution is a solution used for manual leukocyte count examination including glacial acetic acid, gentian violet and distilled water. Lime fruit (Citrus aurantifolia swingle) is a type of orange that has a pH of 2.0. Both of these materials&nbsp; belong to weak acids that can lyse blood cells other than leukocytes which can be used to check leukocyte counts. The purpose of this study was to determine the effectiveness of lime juice as a substitute for turk solution with several concentrations. The research design used is descriptive. This study uses the SPSS method. The results of this study were that the sig value of the turk solution with several variations was 2% = 0.935, 3% = 0.326, 4% = 0.162 and 5% = 0.108 where all results were &gt; 0.05 which can be concluded that there was no much difference between the control and all variation of orange juice but the highest significant variation is 2%. </em></p> Istiana Annisa Mifroh Hasanah Rian Bayu Santya Mahardhika ##submission.copyrightStatement## 2024-06-21 2024-06-21 2 2 31 33 10.36743/jomlr.v2i2.743 Uji Toksisitas Akut (Lethal Dose50) Ekstrak Etanol Buah dan Biji Pare (Momordica charantia Linn) Terhadap Mencit Jantan Mus Musculus https://jurnal.poltekkesbanten.ac.id/JoMLR/article/view/745 <p><em>T</em><em>anaman Pare (Momordica charantia L) adalah salah satu tanaman yang paling banyak mendapat perhatian karena khasiat anti diabetiknya. Diperkirakan bahwa sepertiga dari pasien diabetes menggunakan beberapa bentuk pengobatan komplementer dan alternatif. Dilakukan pengujian toksisitas bertujuan untuk menentukan nilai LD</em><em><sub>50</sub> pada pemberian ekstrak etanol buah dan biji pare menggunakan metode Thompson-Weil pada mencit putih jantan (Mus musculus) sebanyak 23 ekor dengan bb 25 gram. Pemberian ekstrak buah dan biji pare peroral dengan dosis awal 0,5 mg/kgBB. Adapun variasi dosis toksisitas yang&nbsp; yaitu 100 mg/kgbb, 50 mg/kgbb, 25 mg/kgbb dan 12,5 mg/kgbb serta aquadest sebagai kontrol. Mencit diamati secara individu selama 1 jam, 2 jam, 4 jam dan 24 jam setelah pemberian ekstrak dengan melihat jumlah hewan yang mati dan gejala toksik. Hasil penelitian pada ekstrak buah pare mencit mati pada dosis 100 mg/kgbb : 1 ekor (20%). Pada ekstrak biji pare mencit mati pada 100 mg /kgbb : 1 ekor (20%), dosis 50 mg/kgbb : 2 ekor (40%), dan pada dosis 12,5 mg/kgbb : 1 ekor (20%). Hal ini menunjukkan ekstrak buah dan biji pare termasuk kategori tidak toksik. Pemberian bahan uji ektrak tidak menimbulkan gejala toksik di mana semua tikus beraktifitas normal, sehingga buah dan biji pare aman dikonsumsi.</em></p> Wawan Sofwan Zaini Nining Kurniati Muhammad Arief Fadillah Hamtini Hamtini ##submission.copyrightStatement## 2024-06-21 2024-06-21 2 2 34 38 10.36743/jomlr.v2i2.745 Pemanfaatan Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L), Sambiloto (Andrographis paniculata), Miana (Coleus scutellarioides L) Sebagai Antibakteri (Studi Literatur Review) https://jurnal.poltekkesbanten.ac.id/JoMLR/article/view/746 <p><em>Indonesia memiliki jenis tanaman obat yang banyak ragamnya, kelompok</em> <em>tanaman obat mencapai lebih dari 1000 jenis. Tanaman herbal adalah tumbuhan</em> <em>yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional, dan biasanya dikenal</em> <em>sebagai tumbuhan obat. Daun papaya, (Carica papaya) daun Sambiloto</em> <em>(Andrographis paniculata), daun Miana (Coleus scutellarioides L) mengandung</em> <em>beberapa zat aktif yang diduga dapat mempengaruhi/menghambat pertumbuhan</em> <em>koloni bakteri. Konsentrasi terendah dari ekstrak daun pepaya dan daun Sambiloto</em> <em>dan daun Miana yang memberikan antiadhesi (50, 25, 15%), dijadikan sebagai</em> <em>konsentrasi ekstrak yang digunakan sebagai antiadhesi (indikator daya tahan</em> <em>tubuh). Daya hambat adhesi ekstrak daun papaya dan daun Sambiloto dan daun</em> <em>Miana terhadap bakteri TBC-Resisten Rifampisin yang memiliki adhesin yang</em> <em>dihasilkan bakteri akan tergantung kepada lamanya variasi waktu kontak antara</em> <em>daun papaya, daun Sambiloto dan daun Miana dengan bakteri uji. Hasil konsentrasi</em> <em>antiadhesi dari masing masing ekstrak daun papaya, daun Sambiloto dan daun</em> <em>Miana digunakan untuk konsentrasi antibakteri antara ekstrak daun papaya, daun</em> <em>Sambiloto dan daun Miana terhadap bakteri uji, dengan pengamatan ada tidaknya</em> <em>pertumbuhan koloni bakteri uji. Berdasarkan hasil dari artikel yang telah direview</em> <em>terlihat bahwa ekstrak daun pepaya, daun sambiloti dan daun miana dapat</em> <em>berpotensi dalam menghasilkan senyawa antibakteri. Hal ini dapat disebabkan</em> <em>komponen senyawa metabolik yang di miliki oleh tanaman tersebut. Kandungan</em> <em>senyawa metabolit sekunder telah terbukti bekerja sebagai derivat antikanker,</em> <em>antibakteri dan antioksidan, antara lain adalah golongan alkaloid, tanin, golongan</em> <em>polifenol dan turunanya</em>.</p> Nining Kurniati Wawan Sofwan Zaini Hamtini Hamtini Muhammad Reza Taufiq Pratama Mohammad Ridwanulloh ##submission.copyrightStatement## 2024-06-21 2024-06-21 2 2 39 42 10.36743/jomlr.v2i2.746