Analisis Nilai Cycle Threshold (CT) pada Pasien COVID-19 dengan Komorbiditas dan Tanpa Komorbiditas
DOI:
https://doi.org/10.36743/jomlr.v1i2.484Keywords:
COVID-19, Comorbidity, Cycle Threshold (CT), RT-PCR , SARS-CoV-2Abstract
Pasien dengan penyakit penyerta (komorbiditas) termasuk dalam kelompok rentan terhadap morbiditas dan mortalitas terkait COVID-19. Deteksi virus dengan RT-PCR dari sampel pernapasan banyak digunakan untuk mendiagnosis dan memantau infeksi SARS-CoV-2. Namun, beberapa faktor dan variabel dapat menyebabkan tes negatif palsu sehingga nilai Cycle threshold (Ct) digunakan untuk mendiagnosis atau memprediksi infeksi SARS-CoV-2. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai Ct pada pasien COVID-19 dengan komorbiditas dan tanpa komorbiditas. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Data yang diambil adalah data rekam medis RSUD Pasar Rebo, Jakarta. Data dianalisis menggunakan SPSS dengan Uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan Komodibitas tertinggi yang ditemukan adalah hipertensi, diikuti diabetes mellitus, ganguan fungsi hati dan ginjal, Hiperkoagulasi, ganguan ginjal dan koagulaton defect, anemia dan koagulopati. Pasien COVID-19 dengan komordibitas yang memiliki nilai Ct tinggi sebanyak 10 orang (33,33%), nilai Ct sedang sebanyak 14 orang (46,67%), nilai Ct rendah sebanyak 6 orang (20%). Pasien COVID-19 tanpa komordibitas yang memiliki nilai Ct tinggi sebanyak 10 orang (33,33%), nilai Ct sedang sebanyak 18 orang (60%), nilai Ct rendah sebanyak 2 orang (6,67%). Hasil Uji Mann Whitney menunjukkan tidak ada perbedaan nilai Ct pada pasien COVID-19 dengan komorbiditas dan tanpa komorbiditas.