ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DENGETAHUAN KADER TENTANG DETEKSI DINI RISIKO TINGGI KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIKULUR TAHUN 2018

  • Suhartini Suhartini Poltekkes Kemenkes Banten
  • Ahmad Ahmad Poltekkes Kemenkes Banten
Keywords: Deteksi, RISTI, Ibu Hamil

Abstract

SDGs, mentargetkan menurunkan Angka Kematian Ibu hingga dibawah 70 per 100.000 KH dan menurunkan Angka Kematian Neonatal  menjadi 12 per 1000 KH..Data dari Dinas kesehatan Kabupaten Lebak diketahui bahwa jumlah kematian ibu tahun 2015 berjumlah 43 orang dan tahun 2016  38 orang dan tahun 2017 s/d Okober berjumlah 30 orang. Data Puskesmas Cikulur menunjukan terjadi peningkatan jumlah kematian ibu sejak  tahun 2015 tidak ada kematian  2016 ada 1 (satu) kematian  dan  pada tahun 2017 dilaporkan  sebanyak 2 (dua) kasus kematian Ibu. Dari data belum diketahui  pengetahuan kader tentang deteksi dini risiko tinggi kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pegetahuan kader tentang deteksi dini risiko tinggi kehamilan di Puskesmas kecamatan cikulur kabupaten lebak

Metodelogi penelitian ini menggnakan desain  “croos sectional” populasi penelitian adalah Kader kesehatan di kecamatan cikulur dan  jumlah sampel sebanyak 120 orang kader kesehatan di wilayah kerja puskesmas Cikulur. Tehnik pengambilan sampel dihitung dengan menggunakan rumus perhitungan sampel, didapatkan sampel 120 orang di 34 posyandu. Masing-masing posyandu didata 3-4 orang kader. Penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei sampai dengan November 2018

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Masih ditemukan  (28,3%) Kader  yang memiliki pengetahuan kurang tentang deteksi dini resiko tinggi kehamilan, (75,8%) Kader  pendidikan terakhir ≤ SLTP., (70,8%) Kader  belum pernah mengikuti pelatihan terkait Deteksi Risiko Tinggi kehamilan., Masih terdapat (15,8%) Kader yang lama   menjadi kader nya ≤ 1 Tahun.

Sebagian besar (84,2%) Kader menyatakan  tidak memiliki  pedoman deteksi dini resiko tinggi kehamilan, Hasil analis lanjut diketahui bahwa, Pengetahuan kader kurang tentang deteksi dini resiko tinggi kehamilan proporsinya lebih tinggi pada kelompok pendidikan kader ≤ SLTP (31,9%) , belum pernah mengikuti pelatihan kader (21,2%). kelompok <1 tahun menjadi kader (42,1%), kelompok  tersedianya pedoman (42,1 %), dan Kader memperoleh  sumber informasi informal (33,3%),namun hasil analisis lanjut dari beberapa variabel dinyatakan tidak menunjukkan hubungan yang antara pendidikan, pelatihan, lama menjadi kader, ketersediaan pedoman dan sumber informasi dengan pengetahuan tentang deteksi dini risiko tinggi kehamilan P.value > dari 0.05.

Mengingat masih ditemukan kader yang berpengetahuan kurang dan belum terlatih, serta tidak memiliki petoman untu melakukan deteksi risiko tinggi kehamilan, maka disarankan kepada puskesmas untuk  meningkatkan pelatihan, menyediakan pedoman, serta membuat brosur,leaflet, dan buku saku deteksi dini risiko tinggi kehamilan, mengembangkan model surveilans KIA berkoordinasi dengan dinas kesehatan maupun  dosen pada kegiatan penelitian dan  pengabdian kepada masyarakat berikutnya

References

Akhmad Fatoni at al, Jurnal kesehatan prima, Vol.6 no 2 tahun 2012. Peran kader dalam deteksi risiko tinggi ibu hamil dan Neonatus, Poltekkes Kemenkes Mataram 2012

http://Journal unes .ac.id /nju/indeks/php/kesmas colti sulistiarini dkk, Peran Kader dalam penggunaan buku Kesehatan ibu dan anak . Universitas negeri semarang , th 2013
http://ejournal.Sl.undip.ac.id/indeks/php/JKM. Tiara Asfiya. Sidik.. Hubungan media informasi dengan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi pada santri pondok pesantren darut taqwa Bulusan Semarang
Depkes RI 2009, Buku Pegangan Kader , Buku Paket Pelatihan Kader Kesehatan dan Tokoh masyarakat dalam pengembangan Desa Siaga, Jakarta 2009
Depkes RI 2007, Pedoman surveilans KIA, Peningkatan Kapasitas Agen Perubahan dalam kesehatan Ibu dan anak Direktorat Jendra Bina Kesmas, Jakarta 2007
Depkes RI 2009, Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta; Depkes RI
Fitria Hayu pahlupi at al., Tingkat pengetahuan Kader Kesehatan tentang Tanda dan Bahaya Kehamilan di Desa Bolon Kecamatan Colomadu ,Jurnal KesMas Daska , Januari 2013
Ircham Mahfuoedz, Eko Suryani, Pendidikan Kesehatan bagian dari Promosi Kesehatan, Tramaya Yogyakarta, 2006
NotoAtmojo,Soekidjo (2007), Promosi kesehatan teori dan aplikasinya, PT Rineka Cipta,Jakarta




NotoAtmojo,Soekidjo (2010), Metodologi penelitian kesehatan; Rineka Cipta, Jakarta
Nani Khomsah, Skripsi. Faktor-faktor yang berhubungan dengan peran serta kader posyandu dalam deteksi faktor risiko ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Buayan Kebumen Jawa Tengah 2012
Reni Dwi Setyaningsih, Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 22 No 3 Jul-Des 2016. ISSN 0852-2715 / e ISSN 2502-7220. Upaya peningkatan pengetahuan ibu hamil dan kader Posyandu Balita tentang pengenalan tanda dan bahaya kehamilan di kabupaten Banyumas tahun 2016
Siti Zoor Zaenab. Modul 1 program kebijakan kesehatan Ibu dan Anak, Surveilans Respon dalam program KIA
Triana Widiastuti dkk, Manajemen deteksi dini ibu hamil risiko tinggi pada pelayanan antenatal di tingkat puskesmas kabupaten jepara, Jurnal Manajemen Kesehatan di Indonesia vol.02 no 03 tahun 2014
Yulifah Rita,et,al (2009), Asuhan kebidanan komunitas, Salemba Medika Jakarta
Winjosastro,Hanifa (2008), Ilmu Kebidanan. PT Yayasan Bina Pustaka
Published
2019-05-31
How to Cite
Suhartini, S., & Ahmad, A. (2019). ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DENGETAHUAN KADER TENTANG DETEKSI DINI RISIKO TINGGI KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIKULUR TAHUN 2018. Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan), 6(1), 96-103. https://doi.org/10.36743/medikes.v6i1.167
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.