PENGARUH FREKUENSI PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PRILAKU KONTROL (MONITORING) KADAR GULA DARAH PADA LANSIA DENGAN RIWAYAT PENYAKIT DIABETES MELLITUS

  • Sunardi Sunardi Poltekkes Kemenkes Banten
  • Toto Subiakto Poltekkes Kemenkes Banten
Keywords: Diabetes Mellitus Lansia, Kontrol Gula darah, Frekuensi pendidikan Kesehatan

Abstract

Saat ini 6,3 juta (19%) dari seluruh orang yang berusia > 65 tahun memiliki diabetes mellitus. (Black & Hawks, 2014). Manifestasi klinis meyakinkan adanya diabetes mellitus, tetapi uji laboratorium kadar gula darah diperlukan untuk menegakan diagnostik pasti, pemeriksaan kadar gula darah secara teratur dan terencana dapat mendeteksi adanya kelainan lebih lanjut. Pendidikan kesehatan merupakan salah satu cara dalam menentukan keberhasilan manajemen diabetes mellitus. Fenomena yang terjadi dan menjadi masalah penelitian ini adalah apakah benar bahwa prilaku kontrol(monitoring) kadar gula darah seseorang yang mengalami diabetes mellitus dapat dipengaruhi oleh banyaknya frekwensi pendidikan kesehatan yang diterimannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi  Pengaruh frekuensi pendidikan kesehatan terhadap prilaku kontrol (monitoring) kadar gula darah pada lansia yang memiliki penyakit diabetes mellitus. Desain Penelitian adalah deskriptif  korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas kecamatan Neglasari Kota Tangerang, pengambilan sampel dilaksanakan bulan  Juni-September 2015 terhadap lansia dengan riwayat diabetes mellitus yang berobat/kontrol kepuskesmas. Hasil penelitian dari 60 responden, menunjukkan ada hubungan yang siknifikan antara frekwensi pendidikan kesehatan dengan prilaku kontrol (Monitoring) kadar gula darah pada lansia yang mengalami diabetes mellitus, dengan nilai p=0,001 (α = 0,05). Hal ini berarti semakin banyak pendidikan kesehatan yang diterima lansia, maka semakin sering lansia berprilaku control (monitoring) kadar gula darahnya.

References

Black, J.M. & Hawks, J.H. (2014). Medical Surgical Nursing : Clinical Management for Positive Outcomes. Eight Edition. Volume 2. USA : Saunders Elsevier.

Diabetes Australia, (1998). Diabetes management in general practice, Fifth Edition; Canberra: National Capital Printing

Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PB.PERKENI), (2002). Konsesnsus pengelolaan diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2002. Jakarta: PB. PERKENI

Pujiati dkk. 2013. Dukungan keluarga mempengaruhi usia lanjut datang ke posyandu, Jurnal Keperawatan. Volume 2/Nomor1 Mei 2013

Departeen Kesehatan RI. (2001). Pedoman pembi naan kesehatan usia lanjut bagi petugas kesehatan, Jilid I. Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan keluarga Departemen Kesehatan RI.

Lemeshow, S., Hosmer, D.W., Klar, J. & Lwanga, S.K. (1997). Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada Press.

Kementerian Kesehatan RI, (2013). Riset Kesehatan dasar (Riskesdas) Tahun 2013, Kemenkes RI, Jakarta.
Published
2016-04-30
How to Cite
Sunardi, S., & Subiakto, T. (2016). PENGARUH FREKUENSI PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PRILAKU KONTROL (MONITORING) KADAR GULA DARAH PADA LANSIA DENGAN RIWAYAT PENYAKIT DIABETES MELLITUS. Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan), 3(1), 12-22. https://doi.org/10.36743/medikes.v3i1.148
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.